“Bantuan ini rutin, bisa tiga sampai empat kali setahun. Tahun ini nilainya total Rp1,8 miliar,” ungkap Barka.
Menurutnya, penerima bantuan dipilih berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dengan kriteria anak yatim, penyandang disabilitas, dan warga terlantar.
Bentuk bantuan meliputi alat bantu, perlengkapan usaha, serta kebutuhan dasar lainnya untuk menunjang kemandirian masyarakat rentan.
Program ATENSI sendiri menjadi salah satu upaya Kemensos memperkuat layanan sosial berbasis kemandirian ekonomi di daerah, termasuk bagi kelompok rentan di Kota Pangkalpinang.
Redaksi.
















