“Saya menduga aroma nepotisme bisa saja terjadi, pasalnya OK yang merupakan adik kandung dari salah satu Komisioner KPU Basel selalu lulus sudah 2 priode, dan kalau dilihat dari kinerjanya biasa-biasa saja, dan kita ketahui kakak dari OK tersebut merupakan Ketua Devisi SDM yang memiliki tugas rekrutmen Penyelenggara PPK dan PPS se Basel sehingga dugaan aroma kecurangan ini semakin kuat,” bebernya.
Denny merasa aneh atas hasil keputusan yang ditetapkan oleh KPU Basel. Padahal, kata Denny, pada saat dirinya menjabat sebagai Ketua PPK Payung, pernah dinobatkan penghargaan Manajemen SDM terbaik se Basel pada Pemilu 2024 oleh KPU Basel bulan lalu.
“Artinya secara profesional kerja mereka sudah mengakui kualitas kerja saya, tapi kok tiba-tiba saya dinyatakan tidak lulus, kan ini aneh,” sesal Denny.
Denny berharap KPU Basel harus bekerja secara adil, jujur, dan profesional. Apalagi lembaga KPU sangat terhormat dan harus dijaga marwahnya jangan ada prilaku yang tidak profesional dan nepotisme.
“Sesuai dengan tagline kerja KPU harus JURDIL atau Jujur dan Adil. KPU Basel harus dievaluasi dan ditindaklanjut jika terjadi permasalahan, jangan sampai marwah KPU rusak karena oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, media ini masih upaya konfirmasi kepada pihak KPU Basel atas adanya dugaan kecurangan terkait hasil rekrutmen anggota PPK.
