Kunjungan ke museum ini turut didampingi oleh beberapa orang tua siswa. Salah satunya adalah Septiriani, yang menyambut baik kegiatan pembelajaran di luar kelas ini.
“Sebagai orang tua, saya sangat senang anak kami bisa berkunjung ke Museum Timah. Mereka jadi lebih memahami sejarah kota Mentok dan pentingnya timah. Kegiatan seperti ini sangat positif untuk menambah wawasan anak-anak,” tuturnya.
Selain memberikan pengalaman belajar yang berbeda, kunjungan ini juga menjadi ajang interaksi sosial antar siswa dalam suasana menyenangkan.
“Belajar di luar sekolah itu asyik dan menyenangkan. Kita bisa dapat ilmu baru yang tidak kita pelajari di kelas,” ujar Genita, salah satu siswa yang mengikuti kegiatan tersebut.
Senada dengan Genita, Rafi’i, siswa lainnya, menyatakan harapan agar kegiatan belajar di luar kelas bisa terus dilakukan.
“Senang bisa belajar sambil bermain bersama teman-teman. Semoga kami bisa datang ke sini lagi,” katanya.
Komitmen Bangun Kesadaran Sejarah Sejak Dini
Museum Timah Indonesia Mentok sendiri merupakan bagian penting dari upaya pelestarian sejarah industri pertimahan di Bangka Belitung. Museum ini tidak hanya menjadi objek wisata edukatif, tetapi juga sumber literasi sejarah yang dapat dimanfaatkan berbagai institusi pendidikan.
Melalui kunjungan seperti ini, diharapkan generasi muda dapat lebih mengenal jati diri daerahnya serta menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah lokal. (*)