Kolaborasi Tambang dan Pariwisata
Menurut Awek, usaha yang dibangunnya ini juga merupakan bentuk investasi dari hasil tambang yang dikelolanya sendiri. Ia percaya bahwa kegiatan tambang yang dilakukan secara legal dan berkelanjutan dapat berjalan berdampingan dengan sektor lain.
“Kalau penambangannya sesuai aturan dan dilakukan di tempat yang tepat, tidak masalah. Di depan ada tambang IUP milik PT Timah, dan saya di sini ada kolam ikan serta restoran. Dua-duanya bisa jalan bersama,” katanya.
Ia juga mengapresiasi langkah PT Timah yang turut mengawasi kegiatan tambang, sehingga dampak terhadap lingkungan bisa diminimalisasi.
Namun, ia menyoroti aktivitas tambang ilegal yang justru merugikan sektor lain, termasuk pariwisata dan pertanian.
Harapan untuk Masa Depan
Awek berharap, ke depan PT Timah terus berperan aktif dalam membina para penambang rakyat agar dapat menjalankan praktik tambang yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan.
“Kalau dibina dengan baik, tambang bisa jadi jalan pembuka untuk sektor lain seperti perikanan atau wisata. Saya sendiri sudah membuktikannya,” ungkapnya.
Bagi masyarakat yang ingin merasakan langsung pengalaman berwisata kuliner sambil memancing, Awek Fishing and Resto dapat dikunjungi langsung di Desa Bencah, Bangka Selatan. Informasi dan reservasi juga bisa dilakukan melalui media sosial resmi mereka.
Kisah Awek menjadi contoh nyata bahwa dengan kreativitas dan komitmen terhadap keberlanjutan, lahan pascatambang tidak harus menjadi lahan tidur. Sebaliknya, lahan tersebut bisa menjadi ruang hidup baru yang bermanfaat bagi banyak pihak. (*)