Selain sebagai sarana ibadah, lanjut Maman, kegiatan kurban di lapas bertujuan untuk memperkuat kebersamaan antara petugas dan warga binaan serta membangun sinergi dengan masyarakat luar.
“Kami berharap kegiatan ini membawa manfaat dan kebahagiaan, serta memperkuat sinergi antara lapas, warga binaan, dan masyarakat luas,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan, daging kurban dibagikan secara merata, tidak hanya untuk warga binaan dan keluarganya, tetapi juga kepada masyarakat sekitar, dua panti asuhan di Pangkalpinang, satu pondok pesantren di Sungailiat, serta Yayasan Rumah Sahabat Al-Qur’an Azamtu.
Selain itu, distribusi juga menjangkau Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bangka Belitung, sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan, serta aparat penegak hukum.
“Sebagian dari daging kurban tersebut dimasak oleh dapur lapas dan disajikan langsung kepada warga binaan sebagai bentuk perayaan kebersamaan di dalam lingkungan pemasyarakatan,” tuturnya.
Melalui pelaksanaan ibadah kurban ini, Lapas Narkotika Pangkalpinang menegaskan komitmennya dalam menjalankan pembinaan menyeluruh yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan serta memperkuat peran sosial institusi pemasyarakatan dalam masyarakat. (*)