Menurutnya, kehadiran pondok produksi ini sangat penting untuk mendukung aktivitas edukasi lingkungan sekaligus mengurangi timbunan sampah di masyarakat.
“Fokus bantuan dari PT Timah memang pada sarana dan prasarana. Pembangunan pondok produksi ini sangat membantu kami dalam meningkatkan hasil olahan sekaligus memberikan edukasi daur ulang kepada masyarakat,” ujar Zulharansyah.
Dukungan serupa juga dirasakan oleh Komunitas Pemuda-Pemudi Berkarya (Pepaya Creative) di Desa Rias, Kabupaten Bangka Selatan.
Setelah menerima bantuan peralatan dan pembangunan workshop dari PT Timah Tbk, komunitas ini kini semakin aktif menerima pesanan kerajinan dan proyek kreatif lainnya.
Ketua Komunitas Pepaya Creative, Iwan Sanjaya, mengatakan bahwa keberadaan workshop baru dan peralatan pendukung membuat mereka lebih percaya diri untuk mengembangkan usaha.
“Dengan adanya workshop yang lebih luas dan peralatan yang lengkap seperti kompresor dan alat pertukangan, kami jadi lebih berani menerima pesanan, bahkan menawarkan hasil karya kami ke konsumen secara langsung,” jelasnya.
Sementara itu, Departemen Head Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, mengatakan bahwa pemberdayaan kelompok pemuda merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan sosial yang berkelanjutan.
Ia menegaskan, melalui berbagai program yang dijalankan secara konsisten, PT Timah Tbk ingin menumbuhkan semangat generasi muda agar terus berinovasi, berkarya, dan berkontribusi bagi kemajuan daerah maupun bangsa.
“Kami ingin para pemuda memiliki semangat juang, berpikir inovatif, dan mampu menjadi penggerak ekonomi lokal. Dukungan kami terhadap berbagai kegiatan kepemudaan merupakan wujud nyata komitmen PT Timah dalam memberdayakan generasi muda,” ujar Anggi. (*)
