Lebih lanjut H Bakir mengatakan, penerapan 5 hari sekolah, bukan berarti, selama 5 hari itu siswa harus terus-menerus belajar di dalam kelas.
Menurutnya, ada beragam aktivitas belajar yang dilakukan para peserta didik di sekolah dengan bimbingan dan pembinaan dari para guru, seperti mengaji, pramuka, belajar budaya lokal, UKS dan Olahraga.
Kegiatan-kegiatan demikian, lanjut H Bakir, dilakukan dengan harapan dapat membangun karakter dan membentuk mental peserta didik di sekolah.
“Diharapkan aktivitas belajar peserta didik tidak membosankan karna dilakukan secara tatap muka di kelas saja, namun dapat lebih menyenangkan melalui beragam metode belajar yang dikelola oleh guru dan sekolah,” harapnya.
H Bakir mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi penerapan kebijakan sekolah 5 hari tersebut. Ia berharap, kebijakan tersebut dapat berjalan dengan baik dan tanpa kendala apapun.
“Jadi, bagi warga sekolah ataupun masyarakat, silakan beri masukan ke kami, terkait pelaksanaan kebijakan ini. Karena hal itu akan menjadi acuan untuk bahan evaluasi kami,” tutupnya. (*)