“Kendala bukan penghalang, justru menjadi batu asah agar kita semakin kuat. Saya berharap keenam pasang finalis yang telah melewati proses panjang ini, dapat terus menjaga semangat, kekompakan, dan kontribusi setelah malam ini,” tambahnya penuh harap.
Tak hanya menjadi panggung seleksi, Grand Final ini juga menjadi ajang apresiasi. Finalis yang lolos hingga tahap akhir telah menyisihkan ratusan peserta audisi, membuktikan kapasitas mereka sebagai representasi terbaik generasi muda Bangka Barat.
Acara kian semarak dengan penampilan seni budaya, parade busana daerah, hingga sesi tanya jawab yang menguji wawasan para finalis terhadap isu-isu budaya dan kepariwisataan.
Riuh tepuk tangan menggema ketika para finalis menjawab dengan percaya diri dan visi yang jelas untuk memajukan daerahnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangka Barat, Muhammad Ali, S.Ip, LLM, turut membanggakan prestasi Bujang Dayang yang telah dicapai, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
“Selama empat tahun berturut-turut, Bujang Dayang Bangka Barat selalu meraih juara di tingkat provinsi. Bahkan tahun lalu, perwakilan kita menorehkan prestasi nasional sebagai Putra-Putri Ekowisata di Denpasar, Bali. Ini bukti bahwa anak muda Babar punya potensi luar biasa,” ungkapnya bangga.
Ali juga memastikan bahwa Pemkab Babar akan terus meningkatkan kualitas ajang ini di masa mendatang.
“Tahun depan, kami bertekad menyelenggarakan acara Bujang Dayang yang lebih besar dan lebih baik. Kita ingin tidak hanya mencari, tapi menciptakan generasi emas yang berdaya saing tinggi,” tutupnya.
Acara ditutup dengan pengumuman pemenang, sorotan lampu yang dramatis, dan gemuruh tepuk tangan dari para pendukung.
Tangis haru, senyum bahagia, dan pelukan sesama finalis menandai puncak malam yang penuh inspirasi.
Malam Grand Final Bujang Dayang Bangka Barat 2025 bukan hanya tentang kompetisi, tapi juga selebrasi atas semangat, dedikasi, dan cinta terhadap tanah kelahiran. (bel)