Opini dalam Cerpen, oleh : Wulan (wartawan RNC Grup)
SEKILASINDONEWS.COM – Biasa muncul sebagai penggiat anti korupsi, lewat komentar-komentar yang terkadang latah, kali ini Marsel Imah muncul seolah sebagai pengamat politik. Terus bicara soal definisi ksatria bahkan memberikan warning, hati-hati.
Saya kaget, dan terpanjat, sekedarnya, karena sudah paham situasi sebenarnya. Bahwa si Marsel Imah sudah ikutan aktiv dalam timses Pilkades di Desa Serimbun Seringai. Marsel Imah belakangan nempel bak perangko ke salah satu kandidat bernama Zal.
Marsel Imah yang awalnya sekedar sembunyi-sembunyi kini sepertinya pelan-pelan mulai memperlihatkan posisinya. Keterbukaan Marsel Imah terlihat dari propagandanya soal Ksatria.
Menurut literatur Marsel Imah yang konon lulusan sekolah tingkat tinggi, Ksatria itu adalah orang yang mengakui kekalahan, siap menang dan siap kalah dalam pertarungan. Kedengaran nya wah sekali definisi Ksatria dalam pandangan si Marsel Imah.
Sementara dia sendiri rela alih fungsi, dari yang katanya aktivis anti Korupsi, tetiba berkomentar layaknya para politisi. Marsel Imah harus melupakan Zal yang dijagokannya untuk maju dalam Pilkades, hari ini harus bolak-balik mendatangi Hansip, atas dugaan kredit bodong program Jahe Merah.