Maslina Yazid dan PT Timah Rajut Asa Lestarikan Tenun Cual Bangka
SEKILASINDONEWS.COM – Di balik keindahan benang emas dan sutra yang berpadu dalam setiap helai tenun cual, tersimpan kisah perjuangan, ketekunan, dan cinta pada warisan budaya Bangka.
Dialah Maslina Yazid, salah satu perajin tenun cual asal Bangka yang telah puluhan tahun mengabdikan hidupnya untuk menjaga tradisi luhur itu tetap hidup.
Tak sendiri, perjuangan Maslina mendapat dukungan penuh dari PT Timah Tbk, yang sejak tahun 1990 konsisten membantu para perajin dalam melestarikan kain khas kebanggaan masyarakat Kepulauan Bangka Belitung tersebut.
“Terima kasih PT Timah yang luar biasa mendukung kami. Mulai dari permodalan, pelatihan, hingga pemasaran, semua dibantu. Dukungan ini membuat kami tetap semangat menenun dan berinovasi,” ujar Maslina saat ditemui di galeri tenunnya di Pangkalpinang, Jumat (24/10/2025).
Maslina menceritakan, cual berasal dari istilah “celupan awal”, yakni proses pewarnaan pertama pada benang putih atau sutra sebelum ditenun.
Setiap motif yang dihasilkan memiliki makna dan filosofi tersendiri, dari kembang kenanga yang melambangkan keharuman, hingga balok timah yang merepresentasikan sejarah dan identitas Bangka.
“Dulu, cual hanya dipakai keturunan raja. Warna juga punya makna emas kuning untuk raja, merah marun untuk anak muda, ungu untuk janda, dan hitam untuk duka. Sekarang, kita terus kembangkan agar bisa dikenakan siapa saja tanpa meninggalkan nilai budaya,” jelasnya.
Dalam proses pembuatannya, satu lembar kain cual bisa memakan waktu hingga satu tahun, tergantung tingkat kerumitan motif. Karena itu, tak heran jika harga kain cual bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Maslina sendiri telah memiliki puluhan koleksi cual kuno yang bernilai tinggi dan menjadi bukti perjalanan panjang tradisi menenun di Bangka.













