Dijelaskannya, tradisi tahunan ini bertujuan untuk tolak bala, dengan harapan agar masyarakat khususnya di Toboali, Bangka Selatan terhindar dari musibah dan marabahaya.
“Tradisi ini sudah turun temurun dilakukan oleh etnis Tionghoa, karena gerbang alam baka terbuka lebar bagi para leluhur. Sekaligus bertujuan untuk tolak balak agar terhindar dari musibah dan marabahaya,” jelasnya.
Ia menambahkan, selama ritual ini berlangsung, pihaknya juga melibatkan puluhan relawan yang tergabung di Yayasan Kelenteng Dewi Sinmu. Hal ini dilakukan untuk melakukan pengamanan di area lokasi kelenteng.
“Dalam kegiatan ini, kita mengerahkan sebanyak 35 orang relawan dan aparat kepolisian untuk melakukan pengamanan selama kegiatan ini berlangsung,” pungkasnya. (***)