Namun, hasilnya menunjukkan bahwa hilal tidak tampak jelas di langit Bangka Belitung, yang disebabkan oleh cuaca mendung dan tertutup awan tebal.
Kepala Kemenag Provinsi Babel, Masmuni Mahatma, menjelaskan bahwa meskipun tim pengamat sudah menunggu hingga lebih dari sepuluh menit setelah maghrib, hilal tetap tidak terlihat.
“Kami telah melaksanakan rukyatul hilal dengan maksimal, namun sayangnya langit tidak bersahabat hari ini. Kami laporkan hasilnya, hilal tidak terlihat karena tertutup awan,” terang Masmuni.
Di tengah situasi ini, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Babel, H. Saimi, mewakili Pj Gubernur Babel Sugito, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pengamatan tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada Kemenag dan BMKG yang telah bekerja keras. Semoga hasil rukyatul hilal ini menjadi amal ibadah dan memberikan berkah untuk masyarakat, khususnya umat Islam di Babel,” ujar H. Saimi.
Dengan adanya keputusan tersebut, umat Muslim di Kepulauan Bangka Belitung dan seluruh Indonesia dapat mempersiapkan diri untuk memulai puasa Ramadan pada 1 Maret 2025, meski kondisi cuaca di beberapa daerah belum memungkinkan untuk melihat hilal.
Keputusan ini juga semakin menegaskan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menentukan awal bulan Ramadan yang sesuai dengan ketentuan syariat Islam, dengan tetap mengedepankan toleransi terhadap perbedaan.
Pemerintah berharap, meskipun hilal tidak tampak di beberapa daerah, umat Islam tetap dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh khusyuk dan menjalani Ramadan dengan semangat kebersamaan, kedamaian, dan peningkatan spiritualitas.