Namun, dari keenam desa tersebut, tiga desa seperti, Desa Airgegas, Nyelanding, dan Desa Delas menolak program ini dengan berbagai alasan, padahal program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Untuk warga Desa Nyelanding, Desa Delas dan Desa Airgegas ini menolak. Sementara Desa Bencah, Desa Airbara dan Desa Pergam welcome dengan program Badan Bank Tanah,” ucapnya.
“Tetapi kalau Delas menolak jadi luasan lahan yang akan dilakukan program dan kegiatan Badan Bank Tanah tinggal 1200 hektare dan itu IUP PT Timah,” tambahnya.
Oleh karena itu, ia meminta pihak Bank Tanah untuk segera melakukan sosialisasi yang lebih intensif agar masyarakat memahami tujuan program ini. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri.
“Kami mendukung program pemerintah pusat, tetapi kami juga menghormati hak warga yang menolak. Sosialisasi yang jelas sangat diperlukan untuk mencegah kesalahpahaman,” ujar Rusi.
RDP ini dihadiri oleh jajaran pemerintah kecamatan, kepala desa, dan masyarakat setempat, Divisi Perencanaan dan Perolehan Bank Tanah, Kepala BPN Bangka Selatan, serta tamu undangan lainnya.
