Untuk mengatasi hal ini, K.H. Muhammad Toha menjelaskan bahwa MUI Bangka Barat akan berusaha melestarikan literasi Arab Melayu melalui berbagai upaya.
Salah satunya adalah dengan menyediakan pembelajaran gratis bagi masyarakat yang tertarik mempelajari dan mengkaji literasi tersebut.
Selain itu, MUI juga akan mendukung penelitian serta melaksanakan program digitalisasi naskah-naskah Arab Melayu yang ada, agar lebih mudah diakses oleh masyarakat luas.
“Kami akan memberikan pelatihan membaca Arab Melayu secara gratis, serta mendukung penelitian dan pelestarian naskah Arab Melayu. Selanjutnya, kami akan digitalisasi naskah-naskah tersebut untuk memastikan warisan budaya ini tidak hilang,” ungkap K.H. Muhammad Toha.
Dengan berbagai upaya ini, MUI Bangka Barat berharap dapat menghidupkan kembali literasi Arab Melayu, melestarikan budaya Islam yang terkandung di dalamnya, dan mengajak generasi muda untuk lebih mengenal serta memahami kekayaan budaya ini.