Namun, pada 31 Januari 2024 sekitar pukul 10.00 WIB, korban yang bernama Edi tidak terlihat di kapal, sebelumnya korban terlihat masih berada di sisi kapal dan diduga terjatuh di sekitaran pulau Maspari.
“Rekan korban yang menyadari bahwa korban tidak lagi berada di kapal berusaha melakukan pencarian terhadap korban dengan menelusuri kembali ke arah rute pergerakan kapal sebelumnya, namun korban hingga sore hari tidak ditemukan,” ungkap Made.
“Karena tidak ditemukan, rekan korban bersama ABK Kapal lainnnya kembali ke pelabuhan Sukadamai, Toboali, lalu melaporkan kejadian tersebut kepada pemilik kapal, kemudian pemilik kapal langsung meneruskan informasi tersebut ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang untuk meminta bantuan,” lanjut Made.
Mendapatkan informasi tersebut, kata Made, pihaknya langsung memberangkatkan 1 Tim Rescue dari Unit Siaga SAR Toboali dan didukung oleh Rescuer dari Kantor SAR Pangkalpinang untuk bergerak menuju Last Known Position (LKP), dengan titik duga pada koordinat 03°12’41.91″ S 106°14’10.75″ E disekitar perairan Pulau Maspari.
“Kami langsung merespon cepat laporan yang diterima terkait kejadian yang menimpa 1 orang ABK tersebut. Pencarian terhadap ABK tersebut juga turut dibantu oleh Polairud Polres Basel, ABK Kapal dan Pemilik Kapal. Semoga korban yang dicari segera ditemukan,” pungkasnya.













