Salah seorang warga lainnya juga menyuarakan kekecewaan serupa. Ia mengungkapkan bahwa warga merasa ditipu terkait tanda tangan yang pernah diminta oleh pihak tertentu. Warga pada saat itu mengira tanda tangan tersebut untuk mendukung aktivitas CV VBS, namun ternyata tanda tangan itu digunakan untuk mendukung operasional CV 7 Bersaudara.
“Kami merasa ditipu. Tanda tangan kami dikira untuk CV VBS, tapi malah dipakai untuk CV 7 Bersaudara. Ini yang membuat kami marah,” ujarnya.
Sementara itu, Wastam PT Timah, Febi, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa aktivitas CV 7 Bersaudara di wilayah tersebut telah dihentikan. Ia menegaskan bahwa wilayah tersebut merupakan blok kerja milik CV VBS.
“Aktivitas CV 7 Bersaudara yang bekerja di wilayah tersebut saat ini sudah kami setop. Besok, kami akan memanggil pengurus dari kedua CV untuk menyelesaikan masalah ini. Semua pihak harus bekerja sesuai blok yang telah ditentukan,” kata Febi.
Warga berharap penyelesaian segera dilakukan agar aktivitas tambang berjalan sesuai aturan, tanpa menimbulkan konflik baru di lapangan.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media masih dalam upaya konfirmasi kepada pihak CV 7 Bersaudara.