“Tujuan rekomendasi itu justru untuk masyarakat. Jangan sampai rakyat ditunggangi. Kalau kalian ditunggangi, yang untung bukan rakyat tapi yang nunggangi,” tegas Riza.
Ucapan itu membuat Batara Harahap, pimpinan aksi, tersinggung. Ia menantang Riza untuk membuktikan siapa pihak yang disebut menunggangi aksi mereka.
“Tidak ada yang nunggangi Pak Herdavid,” seru Batara dengan nada kesal.
“Ada, Pak. Kita ketemu kalau tidak,” timpal Riza dengan suara meninggi.
“Yo, kita ketemu. Siapa yang nunggangi kami?” sahut Batara.
Perdebatan itu berlangsung panas. Riza menegaskan dirinya tidak menuduh Batara, namun suasana terlanjur tegang. Suara keduanya meninggi, saling balas kalimat dengan nada keras.
“Biasa saja Pak Herdavid,” ujar Batara.
“Kau juga biasa saja,” balas Riza.
Adu argumen itu membuat situasi nyaris kisruh. Aparat keamanan yang berjaga langsung melerai keduanya agar perdebatan tidak semakin melebar. Massa yang sebelumnya tenang ikut bersorak melihat perdebatan tersebut, membuat suasana semakin panas sebelum akhirnya kembali mereda.
Meski sempat memanas, aksi berjalan kondusif hingga berakhir. Massa membawa pengeras suara, spanduk, dan bendera merah putih. Mereka bergantian berorasi hingga sekitar pukul 11.45 WIB sebelum akhirnya membubarkan diri dengan tertib.
Ps Kasi Humas Polres Bangka Selatan, Iptu Gj Budi, menegaskan jalannya aksi tetap aman dengan pengawalan ketat.
“Jumlah personel pengamanan kurang lebih 300 orang gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP. Usai aksi, patroli gabungan juga dilakukan untuk menciptakan rasa aman di tengah masyarakat,” kata Budi. (rik)
















