SEKILASINDONEWS.COM – Operasi pasar beras murah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMINDAG) menuai protes dari sejumlah warga yang terdiri dari kalangan emak-emak.
Mereka merotes lantaran merasa kecewa, karena jadwal pelaksanaan tidak sesuai dari jadwal yang tercantum di brosur yang di sebar oleh pemerintah melalui media sosial maupun pemberitaan.
Pasalnya, operasi pasar murah yang diupayakan untuk menekan laju inflasi menjelang bulan suci Ramadan itu semestinya dijadwalkan buka pada pukul 09.00 wib. Namun fakta dilapangan pada pukul 08.30 WIB, bahan pokok yang disediakan malah sudah habis dan banyak masyarakat yang tidak terbagi.
Tak ayal ratusan warga dari kalangan emak-emak itu pun pulang dengan tangan kosong, harapan mereka sirna lantaran beras murah yang diharapkan sudah habis terjual dalam hitungan menit.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas DKUKMINDAG, Era Fitrawati mengatakan operasi pasar beras murah itu merupakan kerjasama pemerintah daerah dengan pihak distributor, dengan harga di bawah standar pasar. Sedangkan Pelaksanaannya didampingi oleh dinas DKUKMINDAG Basel.
“Kami mengajak distributor melaksanakan operasi pasar murah untuk membantu masyarakat dan kami mendampingi sebagai panitia pelaksana,” kata Era, Rabu (28/2/2024).
Ia juga mengaku, kegiatan operasi pasar murah dalam rangka menekan laju inflasi menjelang ramadhan itu tidak menggunakan anggaran pemerintah.
