Menurutnya, dukungan BRIN dalam bentuk riset dan teknologi terapan menjadi faktor penting dalam memperkuat sistem pengelolaan sampah yang mampu memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Sebagai tindak lanjut, Pemkot Pangkalpinang juga mengimplementasikan hasil Riset Indonesia Maju (RIM) yang dilakukan BRIN bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Salah satu hasilnya ialah pengembangan alat pengolahan sampah plastik, yang dalam waktu dekat akan diserahkan kepada Pemkot untuk memperkuat sistem pengelolaan berbasis inovasi tersebut.
“Kami berharap sinergi ini tidak berhenti di konsep, tapi benar-benar diimplementasikan dalam kebijakan dan program nyata,” kata Dessy.
Dessy menegaskan, Pemkot Pangkalpinang berkomitmen menjadikan inovasi berbasis riset sebagai bagian dari strategi pembangunan daerah.
Selain bidang pengelolaan sampah, pemerintah juga terus mendorong lahirnya berbagai program teknologi terapan untuk menjawab tantangan perkotaan di masa depan.
“Kami ingin Pangkalpinang menjadi kota yang inovatif, adaptif, dan berkelanjutan. Semua berawal dari riset yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” tutupnya. (*)















