Dalam diskusi tersebut, para narasumber sangat mengapresiasi atas usaha dan jerih payah Kolonel Caj (K) Purn Nita Siahaan dalam menuangkan pengalamannya sebagai wanita TNI AD pertama dalam penugasan misi perdamaian PBB di negara konflik di Kongo yang penuh dengan bahaya dan taruhan nyawa dan sudah barang tentu bukanlah tugas yang mudah dilakukan oleh seorang wanita.
Baca juga :
Energi Magis Jadi Nuansa Sakral di Festival Tari Kreasi Kemilau Pesona Bangka Selatan
Dalam buku tersebut juga disinggung beberapa peran wanita yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB khususnya wanita TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda diantaranya peran wanita dalam operasi militer, operasi kemanusiaan, medis, pendidikan dan pelatihan serta komunikasi dan intelijen.
Pada kesempatan tersebut, Kolonel Caj (K) Purn Nita Siahaan mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan dari berbagai pihak dan mendedikasikan buku tersebut sebagai bahan referensi kepada seluruh Prajurit TNI yang tengah dan akan bertugas dalam misi perdamaian PBB.
Sebagai informasi penulis buku, Kolonel Caj (K) Purn Nita Siahaan lahir di Medan pada 1 Juli 1961, putri dari pasangan Peltu Purn Marcius Siahaan (Alm) dan Emma Elisabeth Boru Sihombing, mengenyam pendidikan militer melalui Sepamilwa (Sekolah Perwira Militer Wajib) ABRI dan dilantik sebagai Letnan Dua pada tahun 1990.
“Yang bersangkutan pernah berdinas di sejumlah instansi TNI antara lain Ditajenad, Setumad, Spamad, Dispenad, Ditjen Strahan Kemhan dan Pusbasa Kemhan. Sejumlah negara sudah dikunjungi saat yang bersangkutan berdinas aktif antara lain Jepang, Singapura, Malaysia, Kongo, Uganda, Afrika Selatan, Brunei, Filipina, Thailand, Myanmar, Perancis dan Australia,” pungkasnya. (Red)