“Hampir semua pembayaran kini bisa dilakukan secara elektronik. Namun, di balik kemudahan itu, dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan agar masyarakat mampu memanfaatkannya dengan bijak,” ujar Markus penuh semangat di hadapan peserta.
Menurutnya, Ibu Cerdik bukan sekadar program, tetapi gerakan nyata untuk membekali para ibu sebagai pengelola keuangan keluarga agar lebih adaptif, aman, dan cerdas memanfaatkan teknologi.
“Digitalisasi keuangan adalah realitas yang tidak bisa kita hindari. Ibu-ibu perlu memahami cara bertransaksi yang aman, bijak, dan produktif, agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi keluarga sekaligus mendukung Bangka Barat Go Digital,” tegasnya.
Markus menjelaskan bahwa kerja sama Pemkab Bangka Barat dengan Bank Indonesia tidak hanya fokus pada literasi digital, tetapi juga memperkenalkan sistem pembayaran modern seperti QRIS, mengajarkan manajemen keuangan yang transparan, serta memastikan masyarakat desa tidak tertinggal dalam perkembangan ekonomi digital.
“Pemerintah mendukung penuh literasi keuangan digital hingga ke tingkat desa. Tidak boleh ada warga yang tertinggal di era ekonomi modern ini,” ujarnya.
Di akhir acara, Bupati Markus mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan momentum ini secara maksimal.
“Mari bertanya, berdiskusi, dan mempraktikkan ilmu yang didapat. Ibu cerdas dalam keuangan berarti keluarga kuat, dan keluarga kuat akan menggerakkan ekonomi daerah menjadi mandiri,” tutupnya disambut tepuk tangan meriah.
Program Ibu Cerdik diharapkan mampu menjadi motor penggerak peningkatan indeks literasi keuangan di Bangka Barat. Dengan semakin banyak keluarga yang memahami pengelolaan keuangan modern, kesejahteraan masyarakat diharapkan dapat meningkat dan Bangka Barat siap menghadapi tantangan ekonomi digital di masa depan.