“Pemerintah tidak boleh jauh dari rakyatnya. Melalui Gerakan Pangan Murah ini, kami ingin masyarakat tenang, harga stabil, dan hasil produksi petani maupun pelaku usaha lokal bisa terserap,” kata Markus.
Kepala DKPP Bangka Barat mengatakan, kegiatan ini mengusung tema “Bergandengan Tangan untuk Pangan dan Masa Depan yang Lebih Baik.” Program ini dilaksanakan secara rutin untuk memastikan harga dan pasokan bahan pokok tetap stabil.
Ia juga menjelaskan, dalam kegiatan tersebut, Pemkab Bangka Barat menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga jauh di bawah pasar.
Seperti beras SPHP misalnya, dijual dengan harga Rp59.000 per 5 kilogram, minyak goreng Rp15.500 per liter, ayam potong Rp30.000 per kilogram, dan telur Rp1.750 per butir.
“Melalui GPM, pemerintah ingin memastikan ketersediaan pangan dan menjaga daya beli masyarakat. Kami ingin warga tetap bisa mendapatkan bahan pokok berkualitas dengan harga terjangkau,” ujarnya.
Antusiasme warga terlihat jelas di lokasi. Salah satu pengunjung, Sari, ibu rumah tangga asal Kelurahan Sungai Daeng, mengaku terbantu dengan kegiatan ini.
“Kalau bisa sering diadakan, sangat membantu kami. Harganya beda jauh dari di pasar,” ucapnya sambil tersenyum.
Sementara itu, Saman, warga lanjut usia yang datang sejak pagi, turut mengapresiasi kegiatan GPM karena selain menjual bahan pokok murah, juga menyediakan layanan kesehatan gratis dari Dinas Kesehatan Bangka Barat.
“Bisa beli beras, bisa periksa kesehatan juga. Bagus sekali, lengkap dan bermanfaat,” ujarnya.
Dengan dukungan berbagai pihak, Gerakan Pangan Murah di Mentok tak hanya membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, tetapi juga memperkuat sinergi antara pemerintah, petani, pelaku usaha, dan masyarakat untuk menjaga ketahanan pangan di Bangka Barat. (blv)