Lebih lanjut, Muhammad Soleh menjelaskan bahwa Pemkab saat ini juga sedang memaksimalkan pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan di berbagai sektor prioritas.
“Bulan ini kami harapkan ada percepatan signifikan dari DAK. Kami juga sudah lakukan rekonsiliasi dengan pusat agar pemanfaatan dana benar-benar tepat sasaran,” jelasnya.
Meski demikian, dari hasil rapat evaluasi, Sekda mengakui bahwa belum semua OPD menunjukkan kinerja maksimal dalam realisasi pembangunan bulan sebelumnya.
“Memang ada beberapa OPD yang belum capai target. Tapi banyak juga yang sudah sesuai sasaran. Ini menunjukkan strategi kita masih relevan, meski tetap perlu penguatan di beberapa sektor,” kata dia.
Sebagai bagian dari strategi besar pembangunan daerah, Pemkab Bangka Barat juga mulai menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) agar pembiayaan pembangunan bisa lebih mandiri dan berkelanjutan.
“Kita sedang memperkuat PAD lewat strategi jangka pendek dan menengah. Dana pusat tetap kita optimalkan, tapi ketahanan fiskal daerah harus kita perkuat juga,” pungkasnya.
Langkah digitalisasi yang dilakukan Pemkab Bangka Barat ini sekaligus menandai babak baru dalam pengelolaan tata kelola pemerintahan yang berbasis data.
Sekda menyebut, sistem informasi digital bukan sekadar alat bantu, tetapi sudah menjadi fondasi utama dalam proses pengambilan keputusan yang cepat, tepat, dan efisien. (bel)
