Sementara lanjut Evi, untuk honor atau uang saku untuk 30 anggota Paskibraka sendiri itu dihitung harian dengan nominal per hari sebesar Rp 100 ribu per orang selama 16 hari masa karantina hingga penugasan. Sedangkan untuk jajaran kepelatihan hingga pengasuh asrama dan tim medis honornya berbeda dari anggota Paskibraka.
“Jadi uang saku atau honor untuk anggota Paskibraka dan pelatih itu berbeda. Kalau anggota paskibraka uang saku itu kita bayar per hari dengan nominal Rp 100 ribu per hari selama 16 hari masa karantina dengan total yang dibayarkan yakni Rp. 1.600.000/ orang,” ujar Evi.
Evi mengaku serapan anggaran ratusan juta yang digelontorkan tersebut terbilang masih belum ideal atau minim karena terkendala kondisi keuangan daerah. Kendati demikian pihaknya tetap berusaha bagaimana memaksimalkan anggaran yang sangat terbatas tersebut.
“Alhamdulillah, meski anggaran terbatas namun kegiatan Paskibraka di Kabupaten Bangka Selatan tetap bisa berjalan dengan baik. Hal ini tak lepas dari peran para pelatih maupun semangat juang dari anggota Paskibraka,” pungkasnya.