“Program bapak asuh ini ternyata sangat cukup efektif sekali, dari pemantauan kawan-kawan di lapangan selama beberapa bulan adanya konvergensi kegiatan ini ternyata angka stunting kita semakin kesini semakin menurun,” katanya.
Hepi menuturkan, berdasarkan data yang ada terdapat tiga desa di dua Kecamatan Payung dan Lepar yakni, Bedengung dengan prevalensi Stunting 13,04 persen, desa tanjung sangkar prevalensi Stunting 19,23 persen dan desa Kumbung prevalensi stunting 25 persen.
Sementara, berdasarkan elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM) per 01 Agustus hingga 31 Agustus 2024 yang masuk dalam 5 desa tertinggi Stunting yakni desa Celagen 9,23 persen, desa Batu Betumpang 8,91 persen, desa Rias 7,16 persen, desa Serdang 5,44 persen dan desa Sukajaya 5,06 persen.
Desa-desa tersebut tentunya akan menjadi atensi Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan dalam penanganan stunting.
“Saat ini ada beberapa desa yang terus dilakukan penanganan stunting, seperti Desa Rias, Tanjung Sangkar, Desa Celagen, dan ketiga desa ini menjadi atensi kita dalam penanganan stunting. Sedangkan menurut EPPGBM terdapat 5 desa dengan Stunting tertinggi,” ujarnya.
Kendati demikian, dalam menurunkan Stunting tersebut Pemkab Basel telah berupaya melakukan berbagai upaya seperti, memberikan makanan lokal tambahan bagi ibu hamil serta balita, pemberian telur dari PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bantuan BAAS CSR Bank Sumsel Babel, dan pelatihan kader posyandu pemberian makanan tambahan lokal.
“Dengan kolaborasi semua pihak kita berharap Stunting di Kabupaten Basel bisa turun secara signifikan,” pungkasnya.
















