Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan lintas sektor, termasuk Bapperida, Kementerian Agama, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting di Pangkalpinang mencapai 20,6 persen. Angka ini turun menjadi 14,4 persen pada 2024 atau berkurang 6,2 persen dalam setahun.
“Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi semua pihak, kami optimistis bisa capai target nasional 14 persen,” tambah Mie Go.
Pemkot menekankan pentingnya pendekatan terpadu dalam penanganan stunting, mencakup aspek gizi, kesehatan, pola asuh, hingga sanitasi lingkungan. Intervensi dilakukan mulai dari remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, hingga anak balita. (*)