“Terjadi deflasi bulan Juni ini lebih dalam dibandingkan bulan Mei 2024 dan merupakan deflasi kedua pada 2024. Inflasi tahunan Juni 2024 ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama di tahun 2023. Kelompok penyumbang utama andil deflasi Juni 2024 yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau kembali menjadi kelompok utama penyumbang deflasi pada Juni 2024 dengan tingkat deflasi yang lebih dalam dibandingkan Mei 2024,” jelasnya.
Habibullah menambahkan, beberapa komoditas utama penyumbang andil deflasi Juni 2024 adalah komoditas bawang merah, tomat, daging ayam ras, telor ayam ras dengan masing-masing deflasi yaitu 0,09%, 00,7%, 0,05%, dan 0,02%.
“Komoditas penyumbang inflasi di semester I tahun 2024. Secara umum, selama Januari-Juni 2024, komoditas dari kelompok harga bergejolak memiliki frekuensi yang lebih sering sebagai komoditas utama penyumbang inflasi,” ungkap Habibullah.
Habibullah juga membeberkan, komoditas emas perhiasan, dan sigaret kretek mesin (SKM) menjadi komoditas utama penyumbang inflasi selama 6 bulan berturut-turut selama Januari hingga Juni 2024.
Menurut dia, dalam 6 tahun terakhir, secara umum, inflasi tengah tahun, utamanya disumbang oleh komoditas harga bergejolak. Didukung dengan tingkat inflasi tengah tahun komponen harga bergejolak yang relatif tinggi dari inflasi tengah tahun dalam kurun waktu 6 tahun.
“Hal ini juga ditunjukkan melalui tingginya tingkat inflasi tengah tahun bahan makanan selama 6 tahun terakhir,” ujarnya. (*)