Menurut Juhaini, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi dengan andil 0,68 persen. Karena itu, pengendalian harga pangan menjadi prioritas utama Pemkot.
Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah menyalurkan cadangan pangan pemerintah berupa 148,12 ton beras kepada 7.406 kepala keluarga (KK) untuk periode Juni dan Juli 2025. Setiap keluarga menerima 10 kilogram beras.
Selain itu, Pemkot rutin memantau harga di pasar tradisional seperti Pasar Rokodunggal dan Pasar Kampung Melayu.
“Hasil pemantauan terakhir menunjukkan tidak ada lonjakan harga yang signifikan,” ujarnya.
Juhaini menambahkan, stabilitas harga akan terus dijaga melalui kelancaran distribusi bahan pokok, rapat rutin Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), serta edukasi kepada masyarakat.
“Ke depan, kita akan intensifkan pemantauan harga, menggelar pasar murah, dan memperkuat komunikasi langsung dengan warga,” tegasnya. (*)