“Dengan langkah ini, kita tidak hanya meningkatkan kualitas gizi masyarakat, tetapi juga menciptakan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor pertanian lokal. Hal ini penting untuk memastikan program ini berkelanjutan,” tambahnya.
Sugito juga berharap semua persiapan dapat segera dirampungkan, termasuk pemetaan kebutuhan bahan pangan dan keterlibatan petani lokal.
“Dengan melibatkan petani lokal, kita bisa memastikan ketersediaan bahan pangan sekaligus mendorong perekonomian masyarakat Babel,” tegas Sugito.
Menanggapi hal itu, Kepala Satuan Pemenuhan Layanan Gizi Pangkalpinang, Rica Wulandari, menjelaskan bahwa dapur pelayanan di Kampung Melayu Gerunggang sudah mulai beroperasi. Namun, pihaknya masih menghadapi kendala seperti kurangnya peralatan pendukung dan kebutuhan tenaga kerja tambahan.
“Saat ini dapur kami memiliki 51 pegawai, yang terdiri dari 1 Kepala SPPG, 1 Wakil Kepala SPPG, 3 tim pengawas, dan 46 orang tim dapur. Namun, kami masih membutuhkan beberapa peralatan penting seperti exhaust dan timbangan digital untuk mendukung operasional yang lebih maksimal,” jelas Rica.
Rica juga menambahkan bahwa dapur pelayanan ini telah dirancang untuk mendukung program MBG dengan menyediakan makanan bergizi secara efisien. Namun, dukungan tambahan dari Pemprov Babel diperlukan agar dapur dapat beroperasi dengan optimal dan menjangkau lebih banyak penerima manfaat.
Rapat ini menjadi langkah awal untuk memastikan Program Makan Bergizi Gratis berjalan dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Selain meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup, program Makan Bergizi Gratis ini juga diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan lokal dan membangun kemitraan yang berkelanjutan antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta di Bangka Belitung.
