Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Babel, Andi Nurtito, menegaskan pihaknya akan mengawasi penyaluran agar tepat sasaran.
Ia menyebut, insulin tersebut memiliki masa berlaku hingga November 2025, sehingga distribusi akan dipercepat.
“Ini merupakan salah satu solusi bagi masyarakat penderita diabetes. Kami pastikan penyalurannya berjalan tepat sasaran agar bisa segera digunakan,” jelas Andi.
Andi menerangkan, kasus diabetes melitus di Kepulauan Babel, terus menunjukkan tren peningkatan.
Menurut Andi, berdasarkan data pada tahun 2023 lalu, penderita diabetes melitus di Babel tercatat 28.559 orang. Di tahun 2025 ini, kata Andi, jumlahnya diperkirakan sudah menembus 30 ribu penderita.
“Angka ini cukup tinggi, karena kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat masih rendah,” ujarnya.
“Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan, menjaga pola makan, mengurangi konsumsi gula, berhenti merokok dan rajin berolahraga,” tutupnya.
Dalam kesempatan itu, turut hadir Plt Asisten I Setda Babel, Tarmin, Kepala Dinkes Babel, dr Andri Nurtito, Plt. Kepala Diskominfo Babel, M. Haris, dan Plt Direktur RSUD Soekarno Babel dr. Ria Agustine.