Sugito juga menyoroti pentingnya mengubah pola pikir siswa yang cenderung memilih bekerja di sektor tambang dan perkebunan, yang seringkali menyebabkan putus sekolah.
“Angka rata-rata lama sekolah di Babel masih 8,33 tahun. Oleh karena itu, kolaborasi dengan kabupaten/kota terus dilakukan untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah,” jelasnya.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, Sugito menyebut beberapa program yang tengah dijalankan, seperti pendirian Unit Sekolah Baru (USB), Ruang Kelas Baru (RKB), pemberian beasiswa, Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk sekolah swasta, hingga gerakan kembali ke sekolah melalui Rencana Kegiatan Belajar Mingguan (RKBM).
Sementara itu, Mendikdasmen RI Abdul Mu’ti mengajak semua pihak bekerja sama untuk mewujudkan pendidikan bermutu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023.
“Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu. Mari kita bergotong royong untuk mewujudkan visi tersebut,” ujarnya.
Audiensi ini diharapkan dapat mendorong langkah kolaboratif dalam meningkatkan mutu pendidikan di Babel, guna mencetak SDM berkualitas yang mendukung target sebagai negara maju.