Pengakuan Pelaku Penikaman Remaja di Toboali: Saya Menyesal
TOBOALI, SEKILASINDONEWS.COM – Daniel Suara (24), tersangka dalam kasus penikaman remaja Kaysan (16) di acara hiburan orgen tunggal pada Jumat (7/2), mengaku menyesal atas perbuatannya.
Dalam pengakuannya, Daniel, yang merupakan warga pendatang dari Sungai lumpur, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, menyatakan kesiapannya untuk menerima hukuman, meski mengklaim bahwa tindakannya dilakukan dalam keadaan tidak sadar akibat pengaruh minuman keras.
“Saya benar-benar tidak sadar saat itu. Setelah sadar, saya menyesal dan siap menerima konsekuensi apapun,” kata Daniel saat berbicara kepada wartawan usai konferensi pers, Minggu (9/2).
Awal Mula Kejadian
Daniel mengisahkan, kejadian bermula saat ia menghadiri acara hiburan malam di Kampung Lalang, Kelurahan Tanjung Ketapang, Toboali. Saat itu, ia dalam keadaan mabuk setelah mengonsumsi minuman keras jenis arak. Meski tidak memiliki niat buruk, Daniel mengaku membawa celurit sebagai bentuk “antisipasi” jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Saya tidak punya musuh, tapi saya bawa celurit untuk jaga-jaga. Pisau yang saya pakai untuk menikam korban sebenarnya dipinjam dari teman saya yang juga ada di lokasi,” jelasnya.
Emosi yang Meledak
Menurut Daniel, insiden penusukan terjadi setelah korban menyenggolnya berulang kali. Meski sudah memperingatkan korban untuk tidak berjoget terlalu dekat, senggolan kedua membuat emosinya meledak. Dalam keadaan mabuk, Daniel kehilangan kendali dan mengambil pisau milik temannya untuk menikam korban.
“Saya tidak berniat membunuh. Saat itu, saya hanya marah dan tidak bisa berpikir jernih,” ujarnya.