Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat, Ahmad Munir, menyambut baik kerja sama tersebut. Menurutnya, langkah yang dilakukan pihak lapas merupakan terobosan penting dalam menghadapi tantangan keterbukaan informasi di era digital, terutama dalam situasi krisis pemberitaan.
“PWI akan memberikan pendampingan sekaligus pelatihan bagi sumber daya manusia yang mengelola media center ini, agar mampu menyampaikan informasi yang profesional dan berimbang,” ujar Munir.
Senada dengan itu, Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Wachid Wibowo, menjelaskan bahwa pembangunan media center dilatarbelakangi oleh seringnya muncul pemberitaan yang tidak seimbang terkait kondisi di dalam lapas.
“Dari pengalaman itulah muncul gagasan untuk membangun media center, agar informasi dari lapas bisa tersampaikan langsung, cepat, dan faktual ke masyarakat,” jelasnya.
Menurut Wachid, keberadaan Media Center PASOPATI diharapkan mampu menjadi pusat informasi resmi sekaligus sarana edukasi publik mengenai sistem pembinaan warga binaan.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjen Pemasyarakatan DKI Jakarta, Heri Azhari, menambahkan bahwa fasilitas media center di Lapas Cipinang akan dijadikan sebagai pilot project untuk lapas-lapas lain di Indonesia.
“Kami berharap konsep ini bisa diterapkan di seluruh lapas di Indonesia, sehingga keterbukaan informasi dapat berjalan seragam dan terstruktur,” pungkasnya. (*)
