Pihak Sekolah Klarifikasi soal Dugaan Bullying Siswa SD di Toboali hingga Tewas, Ini Penjelasannya
SEKILASINDONEWS.COM – Kasus dugaan bullying yang menimpa siswa SD Negeri 22 Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, berinisial ZH (10) membuat geger masyarakat. ZH dikabarkan meninggal dunia setelah sebelumnya disebut menjadi korban perundungan di sekolah.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Basel bersama Kepala Sekolah SDN 22, LPAI Babel, dan Plt Kadis Diskominfo Basel menggelar konferensi pers, Senin (28/7/2025).
Kepala Sekolah, Cholid, menegaskan bahwa pihaknya tidak melakukan pembiaran terhadap kasus ini. Ia membenarkan adanya dugaan perundungan terhadap korban, namun hanya sebatas verbal.
“Hasil dari introgasi kami selama 2 hari pada 21-22 Juli terhadap 6 siswa yang diduga menjadi pelaku, mengaku tidak ada melakukan kekerasan fisik, namun mereka hanya mengolok-olok korban dengan menyebutkan nama orang tuanya,” ujar Cholid di hadapan awak media.
Cholid juga menjelaskan, kasus ini terungkap setelah ibu korban mendatangi sekolah pada Kamis (17/7/2025) untuk melaporkan bahwa anaknya diolok-olok oleh teman-temannya yang merupakan kakak kelas.
Menindaklanjuti laporan itu, pihak sekolah memanggil enam siswa yang diduga melakukan bullying. Namun, empat di antaranya sempat melarikan diri dari sekolah sebelum akhirnya ditemukan di area bekas tambang oleh penjaga sekolah.
“Awalnya orang tua korban ini melapor ke sekolah terkait perundungan tersebut, dan pihak sekolah langsung memanggil ke enam siswa itu,” jelas Cholid.
Setelah mendapatkan laporan tersebut, pada Senin (21/7), pihak sekolah memanggil para orang tua siswa terduga pelaku bullying dan mereka membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut, yang diketahui juga oleh masing-masing orang tua.
Namun, dari interogasi yang dilakukan, satu siswa mengaku pernah mengetuk-ngetuk panci di dekat telinga korban, sementara lima lainnya hanya mengejek dengan menyebut nama orang tua korban.
“Ada satu siswa yang mengaku menggendang-gendang sebuah panci yang didekatkan ke telinga korban, sedangkan yang lain hanya mengolok-olok,” terang Cholid.