Eka Febrima, salah satu pengguna kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV), mengatakan bahwa mereka sangat puas dengan performa mobil listrik selama karnaval tersebut. Karena, kata Eka, mobil listrik yang dikendarainya menawarkan pengalaman berkendara yang mulus dan senyap.
“Saya tidak merasakan getaran atau suara mesin seperti pada mobil konvensional. Selain itu, biaya operasionalnya jauh lebih rendah karena tidak memerlukan bahan bakar fosil,” jelas Eka.
Hal senada juga diutarakan oleh peserta lain, Farizki, Ia mengatakan bahwa pengisian daya mobil listrik lebih praktis dan dapat dilakukan di rumah.
“Ini sangat membantu, terutama bagi kami yang memiliki mobilitas tinggi. Tidak perlu lagi antre di SPBU,” ungkap Farizki.
Testimoni positif ini semakin memperkuat argumen bahwa kendaraan listrik adalah solusi efektif untuk mengurangi polusi udara dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Bangka Belitung, Dini Sulistyawati menyampaikan inisiatif ini bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga sebuah momentum penting dalam mendukung transisi energi menuju masa depan yang lebih hijau.
“Partisipasi kami dalam karnaval mobil listrik ini juga menjadi bagian dari upaya PLN untuk memperkenalkan dan mempromosikan penggunaan kendaraan listrik di masyarakat,” katanya.
Ia berharap langkah ini tidak hanya mendukung pengurangan polusi udara tetapi juga mendorong masyarakat untuk mulai beralih ke gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
“Dengan infrastruktur yang sudah tersedia, kami yakin Bangka Belitung dapat menjadi pelopor dalam adopsi kendaraan listrik di Indonesia”, tutup Dini.