Di COP29, PLN mengajak keterlibatan global untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia. Pembangunan ini meliputi pembangkit listrik hijau dan pengembangan Green Enabling Super Grid, yang dirancang untuk mengoptimalkan penggunaan sumber energi terbarukan dari berbagai wilayah di Indonesia guna memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat.
Director General of New and Renewable Energy and Energy Conservation, Dadan Kusdiana, yang turut hadir, menjelaskan bahwa infrastruktur energi terbarukan yang modern dan kuat akan mendorong efisiensi serta memfasilitasi distribusi energi hijau ke berbagai wilayah di Indonesia. Inisiatif ini, kata Dadan, penting untuk mencapai komitmen iklim nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi hijau.
Lebih lanjut, PLN melihat sinergi global sebagai kunci untuk mencapai ambisi energi hijau. Dengan mengundang negara-negara dan perusahaan internasional, PLN berharap dapat menarik investasi dan memperkuat teknologi di bidang energi terbarukan yang masih baru di Indonesia.
Darmawan menambahkan bahwa Green Enabling Super Grid ini menjadi solusi untuk mengatasi kendala geografis yang dihadapi Indonesia dalam memanfaatkan energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan hidro.
Infrastruktur ini akan meningkatkan efisiensi distribusi listrik dan mempercepat akselerasi pembangunan energi terbarukan secara nasional. PLN juga memandang perubahan iklim sebagai tantangan global yang membutuhkan kolaborasi lintas batas negara.
“Tidak mungkin PLN bisa mengatasi tantangan iklim ini sendirian. Perubahan iklim adalah masalah bersama, dan kita hanya bisa menghadapinya melalui kerja sama global,” ujar Darmawan.
Dengan berpartisipasi aktif di COP29, PLN menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung transisi energi hijau. Selain meningkatkan kapasitas energi terbarukan, PLN berharap dukungan global dapat mempercepat transformasi energi di Indonesia, menjadikan negara ini sebagai pemimpin transisi energi bersih di kawasan Asia Tenggara.