“Setiap langkah kecil yang kita ambil, mulai dari mengurangi sampah plastik, memilah, hingga mendaur ulang, akan memberikan dampak besar bagi generasi mendatang,” kata Sayid.
Sayid juga mengungkapkan bahwa saat ini sekitar 54 persen sampah di Indonesia belum terkelola dengan baik, sehingga diperlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk generasi muda, untuk menjadi pelopor gaya hidup minim sampah.
Selain kegiatan bersih-bersih, PLN juga meluncurkan dua program tambahan, yakni Bottle Up dan Green Action.
Sampah yang berhasil dikumpulkan dalam kegiatan ini akan dipilah dan dikelola oleh mitra lokal menjadi produk-produk bernilai ekonomi, seperti furnitur daur ulang, batako, hingga kerajinan tangan.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan ekonomi sirkular yang berkelanjutan.
“Kami berupaya menciptakan nilai tambah dari sampah. Dengan begitu, selain mengurangi limbah, kami juga bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat,” kata Gregorius.
PLN berharap, gerakan ini dapat menjadi langkah awal kolaboratif dalam mendorong kesadaran lingkungan, serta memperkuat upaya pengelolaan sampah di tingkat komunitas. (*)