“Dengan dibukanya pasar karbon global, investasi hijau akan semakin berkembang tanpa mengganggu pencatatan karbon nasional,” tambahnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa perusahaan terus mendorong pengembangan investasi hijau, baik melalui perdagangan karbon maupun inovasi lainnya.
Salah satu inisiatif strategis PLN adalah platform PLN Climate Click, yang sejak 2023 telah digunakan untuk memfasilitasi perdagangan karbon, baik dalam bentuk perdagangan emisi maupun offset emisi.
“Perubahan iklim adalah tantangan global, sehingga membutuhkan solusi global. Melalui perdagangan karbon luar negeri ini, PLN bersama Pemerintah Indonesia menunjukkan langkah konkret dalam menangani krisis iklim,” ujar Darmawan.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa PLN siap menjadi pemimpin dalam transisi energi dan menurunkan emisi karbon melalui inovasi yang berkelanjutan.
Dengan dukungan penuh dari Pemerintah, PLN akan terus mengembangkan ekosistem perdagangan karbon yang transparan dan kompetitif di tingkat global.
Keikutsertaan PLN dalam pasar karbon global juga sejalan dengan penerapan Artikel 6 Perjanjian Paris, yang menjadi fokus utama dalam Conference of the Parties (COP29) di Azerbaijan, November tahun lalu.
Keputusan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia dalam perdagangan karbon internasional serta menarik lebih banyak investasi hijau ke dalam negeri.
“Kami mengapresiasi langkah progresif Pemerintah yang telah membuka peluang perdagangan karbon luar negeri. Ini menjadi langkah besar untuk memperkuat ekosistem karbon nasional serta mendorong investasi hijau yang lebih luas,” tutup Kamia.
Sebagai pionir perdagangan karbon global dari Indonesia, PLN tidak hanya menunjukkan komitmen dalam transisi energi berkelanjutan, tetapi juga membuka peluang besar bagi negara dalam membangun ekonomi rendah karbon yang lebih kuat dan kompetitif di kancah internasional.