“Alhamdulillah, dari hasil panen ini kita bisa memberikan layanan ambulans geratis untuk masyarakat. Dan ini langkah awal, kedepan kami akan terus mengembangkan manfaat lainnya dari hasil panen ini,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Risvandika, menjelaskan bahwa program perkebunan sawit desa ini dimulai pada tahun 2021 dan berlanjut hingga 2024.
“Desa Jeriji adalah salah satu penerima manfaat dalam dua periode, yaitu tahun 2021 dengan bantuan seluas 18 hektar dan tahun 2022 dengan bantuan seluas 4,5 hektar,” terangnya.
Risvandika berharap, keberhasilan yang tercatat di Desa Jeriji dapat menjadi motivasi bagi desa-desa lainnya di Bangka Selatan untuk mengoptimalkan pengelolaan kebun desa sebagai sumber pendapatan daerah.
“Program kebun desa ini merupakan bagian dari komitmen Bupati dan Wakil Bupati Riza-Debby untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” tambahnya.
Hingga saat ini, kata Risvandika, total luas kebun desa yang telah memasuki masa panen di Bangka Selatan mencapai 210,5 hektar, yang tersebar di tujuh desa, termasuk Desa Nyelanding dan Batu Betumpang.
“Kami berharap kebun desa ini dapat dikelola dengan baik, untuk kemakmuran masyarakat desa, serta dapat membantu kebutuhan di sektor kesehatan, pendidikan, serta memberikan bantuan sosial lainnya kepada masyarakat,” pungkasnya.
Keberhasilan perkebunan sawit desa di Desa Jeriji ini menjadi contoh nyata bagaimana program pro petani dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di tingkat desa. (*)