Scroll untuk baca artikel
Pasang Iklan
WhatsApp Image 2025-02-08 at 13.44.05
WhatsApp Image 2025-02-05 at 14.25.39
WhatsApp Image 2025-02-05 at 15.10.39
previous arrow
next arrow
Opini

Propaganda Sang Perwira

×

Propaganda Sang Perwira

Sebarkan artikel ini
Propaganda Sang Perwira
Foto: Pixaba.com

Setiap artikel yang diterbitkan media selalu berpihak padanya. Jika ada lawan yang mencoba menyerangnya, media miliknya akan merusak reputasi mereka dengan berita yang sudah diputarbalikkan.

Tidak perlu pembunuhan, tidak perlu ancaman. Cukup dengan informasi, Heri bisa menghancurkan siapa pun.

Puncak Ambisi

Ketika pengaruhnya semakin kuat, Heri mulai melangkah lebih jauh.

Ia meyakinkan atasannya bahwa ia adalah sosok yang tepat untuk memimpin pasukan di wilayah tersebut. Ia menunjukkan bagaimana rakyat mempercayainya, bagaimana “stabilitas” kota ini hanya bisa bertahan karena dirinya.

Namun, yang tidak diketahui banyak orang, semua “stabilitas” itu hanyalah permainan.

Heri yang menciptakan ketakutan, lalu Heri pula yang menghadirkan solusi.

Heri yang menciptakan musuh bayangan, lalu menjadi pahlawan yang menyelamatkan semua orang.

Lambat laun, ia menjadi satu-satunya sosok yang dianggap mampu memimpin.

Di belakang layar, ia sudah mengatur langkah berikutnya. Ia tidak hanya ingin menguasai kota kecil ini, tetapi juga seluruh wilayah sekitarnya.

Dengan propaganda yang semakin kuat, dengan pengaruh yang tak tergoyahkan, Heri tahu tak lama lagi, semua akan ada di tangannya.

Namun, di balik semua keberhasilannya, ada satu ancaman yang tidak ia perhitungkan.

Kejutan Sang Penguasa Bayangan

Di suatu tempat, seorang jurnalis independen mulai mencium kejanggalan.

Ia menyelidiki bagaimana Heri bisa mendapatkan pengaruh sebesar ini dalam waktu singkat.

Ia menemukan bahwa berita-berita di media selalu berpihak pada Heri, bahwa isu-isu yang beredar selalu menguntungkan dirinya.

Setelah berbulan-bulan mengumpulkan bukti, ia menerbitkan sebuah laporan investigasi:

“Letnan Heri dan Jaringan Propaganda: Bagaimana Seorang Perwira Muda Mengendalikan Kota X” tulis jurnalis tersebut.

Berita itu langsung meledak.

Para pejabat yang dulu mendukung Heri mulai menjauhinya, takut terseret dalam skandal.

Media yang sebelumnya berpihak padanya terpecah, ada yang tetap setia, ada yang mulai mempertanyakan kebenaran.

Di media sosial, sebagian orang masih membelanya, tetapi sebagian besar mulai meragukan semua yang pernah mereka percayai.

Dan di tengah kekacauan itu, Heri menghilang.

Tak ada yang tahu ke mana ia pergi.

Beberapa mengatakan ia melarikan diri ke kota lain untuk memulai kembali dari awal. Beberapa percaya bahwa ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk kembali.

Namun satu hal yang pasti, propaganda yang ia ciptakan telah mengubah kota itu selamanya.

#Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, atau kejadian, itu hanyalah kebetulan semata#

RSUD KRIOPANTING Akses Terus Biar Update
Hadiah dari Langit
Opini

Malam-malam panjang ketika kau sulit tidur, aku menggendongmu,…

Ketika Laut Tak Lagi Biru
Opini

Ia menghela napas panjang. Laut yang dulu memberi…