Ia juga menambahkan bahwa festival ini penting untuk mengenalkan dan melestarikan budaya serta tradisi adat kepada generasi muda.
“Melalui festival ini, kami berharap Kampung Adat Gebong Memarong dapat lebih dikenal luas,” ujarnya.
Asih juga mengungkapkan bahwa Lembaga Adat Mapur telah menjalin kerjasama dengan berbagai instansi, baik pemerintah, BUMN seperti PT Timah, serta LSM, untuk mendukung perlindungan dan penguatan status legalitas masyarakat adat Mapor.
“Kami bekerja sama untuk memperluas jangkauan wisatawan dan meningkatkan pemahaman tentang keberagaman budaya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Wydia Kemala Sari, memberikan apresiasi terhadap kontribusi PT Timah dalam mendukung pelestarian budaya dan tradisi masyarakat Adat Mapur.
“Kampung Adat Gebong Memarong berkembang pesat berkat dukungan PT Timah. Desa ini kini memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar,” ujarnya.
Kampung Adat Gebong Memarong kini telah menjadi destinasi wisata yang menarik, memberikan pengalaman lebih dari sekadar berwisata.
Pengunjung dapat menyaksikan langsung kearifan lokal masyarakat adat Mapor dan turut merasakan keindahan tradisi yang telah terjaga selama bertahun-tahun.