“Jika tidak ditangani dengan baik, limbah B3 dan domestik dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah telah mengeluarkan regulasi ketat untuk mengelola limbah-limbah ini,” jelas Axsal.
Senada dengan itu, Rupi’ah, S.P., juga dari DLH Provinsi Kepri, mengajak peserta untuk bersama-sama mengurangi sampah rumah tangga, terutama sampah plastik yang kerap mengotori lingkungan.
“Setiap dari kita adalah produsen sampah, maka tanggung jawab kita juga untuk menguranginya,” tegas Rupi’ah.
Apresiasi Masyarakat dan Istri Karyawan
Seminar ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Amsir, Ketua RT 18 Dusun IV Desa Gemuruh. Menurutnya, seminar ini sangat bermanfaat untuk membuka wawasan masyarakat dalam hal pengelolaan limbah.
“Sebagai perwakilan masyarakat, saya sangat mendukung kegiatan ini. Pembentukan bank sampah adalah langkah strategis untuk mengelola sampah sesuai dengan jenisnya dan mengurangi penumpukan yang mengganggu kesehatan lingkungan,” ungkap Amsir.
Astri, perwakilan dari Ikatan Istri Karyawan Timah (IIKT), juga menyambut baik seminar ini.
“Pengelolaan sampah rumah tangga di sekitar komplek PT Timah harus melibatkan masyarakat agar lebih optimal dan memberi nilai tambah,” tambah Astri.
Dengan berbagai inisiatif ini, PT Timah berharap bisa mendorong gerakan peduli lingkungan yang lebih besar, tidak hanya di kalangan karyawan, tetapi juga masyarakat sekitar. (*)