“Sasaran utama dari program ini adalah individu berusia 2 hingga 70 tahun,” jelasnya.
Selain pemberian obat, kata Annisa, program ini juga mencakup penyuluhan tentang bahaya filariasis dan pentingnya pencegahan. Annisa mengingatkan bahwa jika dibiarkan, filariasis dapat menyebabkan pembengkakan kaki permanen yang dikenal sebagai kaki gajah, yang berdampak pada kualitas hidup.
“Puskesmas Toboali tidak bekerja sendiri. Program ini mendapat dukungan penuh dari Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Basel yang menggerakkan semua Puskesmas di daerah tersebut. Upaya ini diharapkan mampu menekan angka kasus filariasis di Basel,” ujarnya.
Masih kata Annisa, dalam jangka panjang, program POPM diharapkan dapat menciptakan kesadaran kolektif masyarakat untuk aktif dalam pencegahan penyakit menular.
“Dengan keterlibatan seluruh pihak, kami optimis Basel bisa terbebas dari filariasis,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mendukung program ini dengan mengikuti penyuluhan dan menerima obat yang diberikan.
“Pencegahan ini adalah langkah kecil tetapi penting untuk melindungi kesehatan masyarakat secara luas,” pungkas dr. Annisa.