pemkotpangkalpinang Ucapan Hari Natal Pemkab Basel
Kab. Bangka TengahUncategorized

Ratusan Warga Beriga yang Pro Tambang akan Temui Kapolda dan Kajati

×

Ratusan Warga Beriga yang Pro Tambang akan Temui Kapolda dan Kajati

Sebarkan artikel ini
Kondisi Laut Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“Intinya, kita berpegangan kepada lagalitas, karena persiapan izinnya sudah lengkap. Jadi kenapa belum terealisasi juga, jadi kami berinisiatif untuk memberi masukan dan dukungan kepada pihak terkait dalam mengambil keputusan, selama ini kita baca dan lihat hanya mendengarkan aspirasi dari yang kontra saja. Sementara faktanya kita buktikan bahwa yang pro justru lebih banyak,” kata Temon.

“Kita sepakat bahwa penambangan ilegal harus diberantas. Tapi kalau yang legal juga ikut diberantas, sama artinya kita tidak tunduk pada aturan perundang-undanganan. Sementara rencana PT. Timah dan mitra untuk bekerja di Desa Beriga, jelas sudah memenuhi legalitas, kita anggap ini sudah menjadi alasan yang cukup untuk kemudian kita dukung. Apalagi itu bisa memberikan dampak dan kontribusi positif untuk menggairahkan ekonomi rakyat yang sedang lesu. Bukan kah keberadaan cadangan timah di wilayah Desa Beriga merupakan anugerah tuhan, kita kita cukup lah alasan untuk kemudian kita dukung,” timpal Temon lagi.

Menurut Temon lagi, yang paling penting adalah bijak dalam mengambil Sumber Daya Alam yang ada. Pihaknya selaku warga Desa Beriga berkomitmen akan menjadi yang terdepan jika dalam perjalanannya terjadi banyak penyimpangan yang tidak sesuai.

“Hanya saja harus bijak dalam memanfaatkannya, terlebih harus bertanggungjawab terhadap pasca tambang ke depannya, jangan dibiarkan begitu saja setelah melakukan pertambangan, karena untuk keberlangsungan anak cucu kami. Jika menyimpang, kita berkomitmen untuk datang lagi sebagai pihak yang menuntut pertanggung jawaban lingkungan. Tapi kami optimis, bahwa PT Timah akan memberikan contoh baik, bagaimana seharusnya menambang yang bertanggung jawab,” kata Temon.

“Bila perlu kita buat MOU antara PT. Timah dan masyarakat, agar nanti setelah penambangan PT. Timah bertanggungjawab pasca pertambangan dilakukan, dan kalau bisa diketahui oleh Bapak Kapolda, Bapak Kajati serta Kepala Daerah, sehingga masyarat kami tidak dibohongi,” tandasnya Temon.(red)