Meski begitu, masyarakat tetap melayangkan dua tuntutan utama: Satgas Halilintar ditarik dari Desa Bencah, serta PT Timah diminta menyesuaikan harga timah agar tidak memberatkan penambang.
Hingga pukul 12.40 WIB, kondisi berangsur kondusif. Namun, warga menegaskan akan terus mendesak agar tuntutan mereka dipenuhi.
“Intinya, kami tidak menolak aturan. Tapi jangan sampai keberadaan Satgas justru membuat kami tidak bisa mencari nafkah. Kami hanya ingin harga timah wajar dan aktivitas penambang tidak diganggu,” tambah sumber tersebut.
Terpisah, Kepala Desa Bencah, Heri Purnomo, saat dikonfirmasi belum memberikan tanggapan terkait insiden ini.
Sementara itu, Kapolsek Airgegas Iptu Wiliam saat dikonfirmasi membenarkan adanya aksi warga tersebut. Menurutnya, protes dipicu keresahan masyarakat atas keberadaan Satgas Timah di wilayah mereka.
“Iya benar, warga Desa Bencah dan sekitarnya mendatangi Pos PT Timah untuk menyampaikan protes. Ada penyampaian seperti itu, Bang,” kata Wiliam.
Meski sempat memanas, Wiliam menegaskan situasi di lapangan kini dalam keadaan aman dan kondusif. Ia juga memastikan tidak ada tindakan penahanan terhadap warga oleh pihak kepolisian.
“Hingga saat ini belum ada upaya penahanan terhadap warga. Kondisi tetap terkendali,” tukasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak-pihak terkait masih dalam proses konfirmasi lebih lanjut. (*)