SEKILASINDONEWS.COM – Rendang bukan sekadar hidangan lezat yang menggugah selera, tetapi juga sebuah warisan budaya yang telah mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Dari dapur-dapur tradisional hingga meja makan di berbagai penjuru dunia, rendang telah membuktikan dirinya sebagai salah satu kuliner paling istimewa yang dimiliki Indonesia.
Keunikan rasa, proses memasak yang panjang, serta nilai filosofis yang terkandung dalam setiap bumbunya menjadikan rendang lebih dari sekadar makanan, ia adalah bagian dari identitas bangsa yang patut dibanggakan.
Sejak dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia oleh CNN pada 2017, rendang semakin mendapat perhatian global. Keunikan dan kelezatan masakan ini telah membawa Indonesia ke panggung kuliner dunia, membuka peluang besar bagi rendang untuk diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada tahun 2025.
Pengakuan ini bukan hanya tentang prestise semata, tetapi juga tentang perlindungan dan pelestarian agar rendang tetap autentik di tengah modernisasi industri kuliner global.
Namun, untuk memastikan rendang mendapatkan tempat yang layak dalam daftar warisan dunia, Indonesia harus mengambil langkah serius dalam melestarikan dan mempromosikannya.
Hal ini mencakup upaya standardisasi rasa dan kualitas, penguatan branding sebagai produk kebanggaan nasional, serta memperluas pasar ekspor agar rendang semakin dikenal luas.
Saat ini, produk rendang instan dan bumbunya telah mulai menembus pasar internasional, tetapi tantangan utama tetap pada bagaimana mempertahankan cita rasa khasnya tanpa kehilangan esensi tradisional yang menjadi daya tarik utama rendang.