Scroll untuk baca artikel
Pasang Iklan
WhatsApp Image 2025-02-08 at 13.44.05
WhatsApp Image 2025-02-05 at 15.10.39
IMG-20250228-WA0004
IMG-20250311-WA0000
previous arrow
next arrow
BeritaKab. Bangka Selatan

Resah, Nelayan Desak Penambang TI Tower Angkat Kaki dari Perairan Kubu

×

Resah, Nelayan Desak Penambang TI Tower Angkat Kaki dari Perairan Kubu

Sebarkan artikel ini
Resah, Nelayan Desak Penambang TI Tower Angkat Kaki dari Perairan Kubu

TOBOALI, SEKILASINDONEWS.COM – Gelombang keresahan melanda para nelayan di perairan Kubu, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, akibat aktivitas tiga unit Tambang Inkonvensional (TI) Tower yang beroperasi menggunakan ponton bertuliskan Joker dan Putra Gaja.

Para nelayan mendesak agar aktivitas penambangan yang berjarak sekitar satu mil dari bibir pantai itu segera dihentikan dan ponton-ponton tersebut ditarik dari wilayah tangkapan mereka.

Keresahan ini diungkapkan oleh Santri (32), seorang nelayan setempat. Menurutnya, aktivitas TI Tower ini telah berlangsung kurang lebih satu bulan dan sangat mengganggu aktivitas melaut para nelayan kecil.

“Aktivitas TI Tower di Kubu sangat meresahkan kami sebagai nelayan bang. Apa lagi jarak dari bibir pantai kurang lebih 1 mil. Tentu ini sangat menganggu kami sebagai nelayan kecil untuk beraktivitas,” tegas Santri kepada Sekilasindonews.com, Jumat (11/4/2025) malam.

Para nelayan di sekitar perairan Kubu pun dengan tegas meminta agar pemilik ponton TI Tower segera menghentikan aktivitas dan meninggalkan perairan tersebut. Mereka merasa sangat dirugikan dengan keberadaan TI Tower yang menghalangi aktivitas penangkapan ikan mereka.

“Kami minta untuk segera angkat kaki dari perairan Kubu, karena dengan adanya aktivitas TI Tower sangat merugikan kami sebagai nelayan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Santri juga menyinggung dugaan keterlibatan oknum Ketua RT Pijal Parit 5 berinisial T dalam aktivitas penambangan ini. Bahkan, ia menyebut adanya informasi bahwa oknum Ketua RT tersebut diduga telah menerima sejumlah uang dari pihak penambang.

Meski uang tersebut belum jelas apakah merupakan kompensasi atau bentuk lain, hal ini semakin mempersulit kondisi nelayan yang merasa diabaikan.

Akses Terus Biar Update Pengumuman KPU Kota Pangkalpinang