Eddy menjelaskan bahwa Pemkot Pangkalpinang telah memulai solusi untuk banjir dengan pembangunan jembatan dan embung, meskipun penyelesaiannya membutuhkan waktu.
“Untuk penerangan jalan, ada anggaran sekitar Rp6 miliar dari pusat tahun ini, dan kami akan memperjuangkan agar Pangkalpinang mendapat kuota lebih banyak,” jelasnya.
Terkait sampah, Eddy menyebut bahwa Perda Pengelolaan Sampah Regional sedang dibahas untuk menciptakan tempat pengelolaan sampah baru yang lebih efektif.
Di lokasi lain, Eddy juga menyerap aspirasi masyarakat di sekitar DPD Partai Golkar kawasan Taman Sari. Warga mengeluhkan minimnya lapangan pekerjaan, sulitnya peluang usaha, serta kebutuhan fasilitas kesehatan dan bantuan mobil jenazah.
Eddy menanggapi dengan mendorong masyarakat memanfaatkan program pemerintah, salah satunya Program Makan Bergizi Gratis. Ia mengajak warga menjadi pemasok bahan makanan untuk program tersebut agar dana program tetap berputar di daerah.
“Anggaran untuk program ini sangat besar, sayang kalau uangnya pindah ke daerah lain. Kita harus menjadi pemasok bahan makanan untuk program ini,” tegasnya.
Kegiatan reses ini menjadi momentum bagi Eddy Iskandar dan rekan-rekan DPRD Babel untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Pangkalpinang, terutama dalam isu penanganan sampah, banjir, dan peningkatan peluang ekonomi.
