SEKILASINDONEWS.COM|PANGKALPINANG,- Gerakan Relawan Kotak Kosong Kota Pangkalpinang sedang bersiap untuk membuat sejarah baru dalam Pilkada 2024 dengan mendaftarkan kotak kosong sebagai simbol protes terhadap dinamika politik yang dianggap merusak esensi demokrasi.
Pada Kamis, 29 Agustus 2024 besok, gerakan ini akan membawa sekitar 1.000 massa menuju Kantor KPU Kota Pangkalpinang, setelah berkumpul di kantor DPRD Kota Pangkalpinang.
Aksi ini menggambarkan keinginan kuat masyarakat untuk memperjuangkan demokrasi yang lebih transparan dan representatif, di tengah kekecewaan terhadap partai politik yang diduga menjual kursi calon pilkada dengan harga tinggi, yang memicu ketidakpuasan warga terhadap proses demokrasi di “Kota Beribu Senyuman”, Rabu (28/8/2024).
Pendaftaran kotak kosong bukan hanya sekadar simbol perlawanan, tetapi juga merupakan upaya untuk memberikan pilihan alternatif bagi pemilih yang merasa tidak terwakili oleh calon yang ada.
Gerakan ini mencerminkan ketidakpuasan mendalam terhadap calon-calon yang dianggap tidak memadai atau tidak mencerminkan aspirasi masyarakat.
Eka Mulia Putra mantan aktifis IKT, salah satu koordinator aksi, menegaskan bahwa gerakan ini lahir dari rasa frustrasi yang mendalam terhadap sistem politik yang dianggap transaksional.
“Pendaftaran kotak kosong ini adalah langkah penting untuk memperluas pilihan bagi pemilih. Ini memberikan opsi nyata bagi mereka yang merasa bahwa calon-calon yang ada tidak mencerminkan keinginan dan harapan mereka,” ujar Eka saat dihubungi media Babel.
Ia menambahkan bahwa keterlibatan massa yang besar dalam gerakan ini menunjukkan bahwa ketidakpuasan publik terhadap calon-calon pilkada bukanlah isu sepele.
Sebaliknya, ini adalah sinyal kuat bahwa ada kebutuhan mendesak untuk memperbaiki sistem politik dan demokrasi di Kota Pangkalpinang.
Dukungan publik yang luas terhadap pendaftaran kotak kosong ini juga menjadi tanda bahwa masyarakat Pangkalpinang menginginkan transparansi dan akuntabilitas yang lebih dalam proses pemilihan.