“Kami masih dalam proses develop aplikasinya. Mungkin butuh waktu sekitar 3 bulan-an, dan semoga bisa lebih cepat,” kata Adeka.
Selain lewat aplikasi, lanjut perwakilan Pertamina ini, untuk membantu mengawasi serta mengamankan, pihaknya baru saja menandatangani MoU bersama BIN (Badan Intelejen Negara). Dan akan dilanjutkan untuk menemui pihak dari Polda dan Korem Babel.
Pj. Gubernur Safrizal ZA menanggapi ini, juga menyarankan agar aplikasi tersebut nantinya bisa mendeteksi kemana saja mobil-mobil truk tersebut. Dilengkapi semacam GPS agar bisa dideteksi melalui aplikasi. Sehingga pihak pertamina pun dapat memantau, bahwa BBM subsidi yang diberikan secara prioritas tersebut memang digunakan oleh orang yang berhak mendapatkannya.
“Nanti kalau bisa di aplikasinya itu mendeteksi, mobil truk bapak-bapak ini kemana. Jangan nanti malah pergi ke pantai atau ke tempat yang memang bukan jalur kerjanya. Kan, kalau seperti itu, solar yang seharusnya bisa digunakan sampai Mentok misalnya, malah kurang,” ujarnya.
Didampingi oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kep. Babel Ahmad Yani Hazir, dalam rapat tersebut Pj Gubernur juga meminta agar beberapa pihak baik itu Dinas ESDM, Pihak Pertamina, maupun komunitas sejenis RSTI dapat saling bersinergi. Dirinya juga berpesan agar memperhatikan ketersediaan BBM maupun Gas Elpiji dalam kondisi aman, karena hal ini juga berkaitan erat dengan permasalahan inflasi. (red)